Scroll untuk baca berita
Suarapos.co.id
Suarapos.co.id
BangkaHukum

Ekonomi Nelayan Riding Panjang Makin Terpuruk! Satu Bulan Tak Melaut Gargara Alur Sungai Rumpak Dikepung Ponton

57
×

Ekonomi Nelayan Riding Panjang Makin Terpuruk! Satu Bulan Tak Melaut Gargara Alur Sungai Rumpak Dikepung Ponton

Sebarkan artikel ini
Sekretaris Nelayan Riding Panjang Eko Sanjaya saat berkunjung ke kantor Suarabangka.com, Minggu (14/1/2024). Dalam kunjungan ini Eko menyampaikan keluhan para nelayan yang sudah satu bulan tidak dapat melaut akibat alur Sungai rumpak di Kepung oleh ratusan ponton ilegal. foto:Reza
Sekretaris Nelayan Riding Panjang Eko Sanjaya saat berkunjung ke kantor Suarabangka.com, Minggu (14/1/2024). Dalam kunjungan ini Eko menyampaikan keluhan para nelayan yang sudah satu bulan tidak dapat melaut akibat alur Sungai rumpak di Kepung oleh ratusan ponton ilegal. foto:Reza.

SUARAPOS.CO.ID, BANGKA – Hampir satu bulan terakhir nelayan Mengkubung Desa Riding Panjang Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka mengeluh karena tidak bisa melaut.

Hal ini lantaran maraknya aktivitas penambangan illegal jenis Ponton Isap Produksi (PIP) yang kini telah menutup alur Sungai Rumpak dan alur Sungai Tiung. Dikabarkan ada sekitar 300 unit PIP beroperasi disana.

“Pertama mereka beroperasi di Sungai Rumpak, terus merambah ke alur Sungai Tiung yang berada di dekat kawasan hutan mangrove. Padahal dua alur Sungai itu merupakan jalur lintas nelayan untuk pergi melaut,”ujar Ketua Umum Nelayan Desa Riding Panjang, Wisnu Sudiro melalui Sekretaris Umum, Eko Sanjaya saat berkunjung ke kantor Suarabangka.com grup Suarapos.co.id, Minggu (14/1/2024), pagi.

Baca Juga  Polairud Polda Babel Amankan Ratusan Ribu Baby Lobster Senilai Rp30 Miliar

Eko  menambahkan keberadaan PIP di alur Sungai Rumpak dan Sungai Tiung membuat kondisi ekonomi para nelayansemakin  terpuruk. Pasalnya untuk menangkap ikan dan udang tidak ada lagi tempat untuk memasang alat tangkap seperti jarring.

“Kami sudah tidak bisa memasang jaring lagi karena lokasi yang biasanya menghasilkan ikan dan udang sudah di penuhi ponton. Kalau kami masng jarring disana sudah dipastikan jaring akan rusak,”tambah Eko.

Eko menjelaskan bila kondisi terus menerus nelayan tidak bisa melaut, maka bukan tidak mungkin para nelayan akan menggelar aksi di perairan Mengkubung.

Baca Juga  JATAM: Dana Kampanye dari Tambang Ilegal Fenomena Lama, Terorganisir, dan Terkesan Dibiarkan

“Kalau memang tidak bisa lagi dilakukan penindakan, maka masyarakat nelayan sendiri yang akan mengambil tindakan dengan  turun beramai ramai mengusir penambang tersebut,”tegas Eko.

Sementara Kasubdit Gakkum Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung, AKBP Indra Feri Delimunthe saat di konfirmasi baru mengetahui adanya aktivitas penambangan di Sungai Rumpak dan Sungai Tiung.

“Akan kita kita cek lagi ya, kami baru dapat informasi,”kata Indra Feri.

Terpisah Direktur Polairud Polda Bangka Belitung, Kombes Pol Himawan Sutanto Saragih saat di hubunggi suarabangka.com grup, Minggu (14/1/2024) sekitar pukul 14.15 WIB, akan menanyakan situasi terkini di perairan Mengkubung kepada Polres Bangka.

Baca Juga  Tanah Tambang Longsor: Penambang Tewas Tertimbun

“Saya akan pelajari dulu, saya akan tanyakan Polres Setempat. Tentu jika ada kejadian akan diadakan pengamanan oleh Polres setempat,”jelasnya. (wah/reza)

Suarapos.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!