Scroll untuk baca berita
Suarapos.co.id
Suarapos.co.id
Lingkungan Hidup

Rumpon Ikan dan Kebun Karang, Langkah Nyata PT Timah Tbk dalam Melaksanakan Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan

39
×

Rumpon Ikan dan Kebun Karang, Langkah Nyata PT Timah Tbk dalam Melaksanakan Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan

Sebarkan artikel ini

SUARAPOS.CO.ID, BANGKA -Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan merupakan salah satu komitmen PT Timah Tbk dalam menjaga ekosistem lingkungan yang berkelanjutan. Pengelolaan lingkungan yang dilakukan PT Timah Tbk tidak hanya di darat tapi juga di laut.

Upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan anggota holding Industri Pertambangan MIND ID ini juga dilaksanakan di laut. PT Timah Tbk melaksanakan program penenggelaman rumpon ikan dan penenggelaman kebun karang di Perairan Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Penenggelaman rumpon ikan dan kebun karang ini merupakan upaya PT Timah Tbk untuk memudahkan nelayan mencari ikan agar lebih dekat dan lebih mudah mencari titiknya.

Selain itu, dengan hadirnya coral garden juga diharapkan dapat mendukung wisata bawah laut karena bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan yang snorkeling maupun diving.

Program rumpon ikan PT Timah Tbk diantaranya dilaksanakan di Perariran Rebo, Kabupaten Bangka dan di Perairan Desa Deniang. Sedangkan untuk coral garden dilaksanakan di Perairan Pantai Penyusuk.

Baca Juga  1.013 Kasus Bencana di Babel Didominasi Karhutla

PT Timah Tbk melibatkan kelompok nelayan untuk melaksanakan kegiatan penenggelaman rumpon ini. Selain untuk mendorong ekonomi masyarakat sebagai pembuat rumpon, diharapkan rumpon-rumpon ini dapat menjadi rumah bagi ikan sehingga memudahkan nelayan dalam menangkap ikan.

Ketua Yayasan Sayang Babel Kite Indra Ambalika Sari yang juga mitra PT Timah Tbk dalam melaksanakan dalam program Coral Gardenmengatakan, coral garden yang ditenggelamkan PT Timah Tbk sudah mulai menunjukkan hasil yang bagus.

“Coral garden ini pertama membuat rak yang dibentuk, kemudian diberi bibit karang transplantasi dari hasil reklamasi laut PT Timah Tbk, jadi bukan mengambil karang alami. Hasil pemantauan kami juga sudah bagus,” ucap Dosen Ilmu Kelautan Universitas Bangka Belitung ini beberapa waktu lalu,

Indra menjelaskan, karang-karang yang tumbuh sudah besar dan ikan sudah banyak bermain di daerah coral garden. Karang-karang yang tumbuh cukup indah dan beragam.

Baca Juga  Kompak! Polairud Polda Babel dan TNI AL Bersih - Bersih Sampah di Pesisir Pantai

“Secara umum ikan karang mulai banyak bermain di areal coral garden,” katanya.

Menurutnya, coral garden ini merupakan upaya PT Timah Tbk untuk mendukung sektor wisata bawah laut di Kawasan Pantai Penyusuk. Nantinya coral garden ini bisa menjadi spot foto bawah laut bagi wisatawan yang ingin snorkling maupun diving.

“Meski sudah tumbuh, tetap dilakukan perawatan, misalnya menyulam jika ada karang yang mati agar coral garden tetap terlihat cantik,” ucapnya.

PT Timah Tbk menggandeng Ketua Kelompok Nelayan Ridho Ilahi Bersatu, Desa Kenanga, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka untuk membuat dan menenggelamkan ratusan unit rumpon ikan ini.

“Kegiatan penenggelaman rumpon ini kedua kalinya bagi kami bersama PT Timah, pertama itu tahun 2021. Sementara untuk kegiatan reklamasi lautnya itu, sudah lumayan cukup lama kami bersinergi bersama PT Timah, itu sekitar 6 tahun,” kata Ketua Kelompok Nelayan Ridho Ilahi Bersatu, Karyadi beberapa waktu lalu.

Baca Juga  Polres Bangka Barat Tanam Bibit Mangrove di Lokasi Bekas Tambang

Menurut Karyadi mereka sudah merasakan manfaat kehadiran rumpon karena mereka tak perlu jauh-jauh lagi untuk melaut langaran ikan sudah berkumpul dan jarak yang ditempuh juga lebih dekat.

Mereka juga membagikan titik penenggelaman rumpon ini kepada nelayan sekitar agar hal ini juga bisa dirasakan nelayan lainnya seperti nelayan Desa Kenanga, Rebo, Parit Padang dan Desa Jurung.

Ia berharap, kegiatan penenggelaman rumpon ini bisa menjadi agenda rutin tahunan yang dilaksanakan bersama PT Timah Tbk sehingga semakin banyak rumpon di Perairan Rebo.

“Semoga ini bisa dilakukan setiap tahunnya, karena bagi nelayan dengan kapasitas mesin yang kecil, itu sangat membantu sekali. Karena radius jangkauannya yang 3-4 mil masih terbilang dekat, dan mudah untuk di akses,” kata Karyadi. (***)

Suarapos.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *