BANYUASIN – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (13/11/2023). Kabupaten Banyuasin, Sumsel merupakan daerah penghasil padi terbesar ke 4 di Indonesia.
Kedatangan Mentan didampingi PJ Gubernur Sumsel, Pangda II/Sriwijaya disambut oleh Pj Bupati Banyuasin, H. Hani Syopiar Rustam di SMK PP Negeri Sembawa Kecamatan Sembawa.
Menteri Pertanian Andi Amran beserta rombongan melakukan peninjauan perkembangan sektor pertanian sekaligus memberikan dukungan langsung kepada Penyuluh dan Petani dalam peningkatan produksi padi dan jagung di Sumatera Selatan.
Menteri Pertanian Andi Amran mengapresiasi semangat Gubernur, Bupati dan Pangdam II Sriwijaya untuk meningkatkan Sumsel sebagai lumbung pangan nomor 1 di Indonesia.
“Saya harap Indonesia bisa swasembada pangan di mulai dari Sumsel. Pangan itu senjata yang ampuh karena jika krisis pangan melanda tentu akan mengubah krisis politik dan sosial antara kita,” tegasnya.
Andi Amran optimis tahun 2024 Indonesia harus naikkan produksi pangan, tahun 2025 hentikan impor, tahun 2026 dan 2027 Indonesia akan ekspor kepada negara-negara yang membutuhkan pangan.
“Saya harap Sumsel jadi penyelamat pangan Indonesia. Mari kita bekerja dan hadir untuk mempermudah rakyat karena kita adalah pelayan rakyat dan kita datang untuk mengabdi bagi merah putih,” tutupnya.
Sementara Pj. Bupati Banyuasin H. Hani Syopiar Rustam didampingi Sekretaris Daerah Ir. Erwin Ibrahim, mengapresiasi kedatangan Menteri Pertanian dalam rangka peningkatan produksi padi dan jagung
Kabupaten Banyuasin sendiri penghasil padi terbesar nomor 4 nasional dan nomor 1 di Sumatera Selatan, tentu semangat dan tujuan baik dari Menteri Pertanian akan memberikan nilai lebih agar penyuluh pertanian dan petani di Kabupaten Banyuasin khususnya dan di Sumatera Selatan umumnya dapat mewujudkan Sumsel menjadi penyelamat pangan Indonesia.
“Terima kasih atas kedatangan Menteri Pertanian, Bapak Andi Amran. Kabupaten Banyuasin sendiri siap bekerja lebih, ikut berperan dalam mewujudkan Sumsel sebagai lumbung pangan Indonesia,”ujar Hani.
“Terima kasih juga atas dedikasi petani dan penyuluh pertanian di Kabupaten Banyuasin atas kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlasnya dalam peningkatan produksi padi,” tutupnya.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan, Dr. Drs. A. Fatoni, M.Si menyampaikan bahwa tahun 2020 Pemprov Sumatera Selatan menganggarkan 50 Miliar/tahun untuk mendanai Tenaga Pendamping Peningkatan Ekonomi Pertanian sebanyak 1000 orang pada tahun 2020 dan 910 orang pada tahun 2021. Sehingga total tenaga PPEP yang dibiayai oleh APBD adalah sebanyak 1.910 orang.
Pada tahun 2023 Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bekerja sama dengan BPSDMP Kementerian Pertanian melaksanakan Peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian dalam bentuk Serftifikasi Kompetensi Penyuluh terhadap 675 orang PPEP.
“Tentu upaya peningkatan kapasitas Penyuluh Pertanian ini seiring dengan semangat untuk meningkatkan produksi beras dan jagung di Sumatera Selatan. Pemprov Sumsel siap menguatkan bidang pertanian dimulai dari Kabupaten Banyuasin yang merupakan lumbung padi nomor 1 di Sumsel diikuti oleh Kabupaten lainnya,” tutup Agus Fatoni.
Kunker ini dihadiri oleh Pangdam II Sriwijaya, Dandim 0430/Banyuasin, Direktur PT. Pusri, Kepala OPD Provinsi dan Kabupaten Banyuasin, Penyuluh Pertanian dan Petani Milenial Se-Sumsel. (alpian)