SUARAPOS.CO.ID – Jumlah balita stunting di Kota Lubuklinggau berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGM) dari 136 anak, bertambah lagi ada 99 anak.
“Stunting Lubuklinggau data EPPGM kita dari 136, kita tambah lagi ada 99 anak. Yang insya Allah kalau tidak ada perubahan jadwal, kami akan SK kan anak-anak asuh itu kepada Kepala-kepala Sekolah,” kata Penjabat Wali Kota Lubuklinggau H Trisko Defriansa, Selasa (30/1/2024).
Trisko mengaku, kemarin dirinya sempat berkomunikasi dengan Bank Sumsel Babel. Sebab Bank Sumsel Babel ingin bentuk aspek bedah rumahnya.
“Tapi akan saya panggil dulu Pak Dayat, akan saya tanyakan. Kalau bedah rumah kita aman, kita punya 200 rumah yang mau di bedah. Ada uangnya, ada anggarannya, upaya dari Perkim,” ujarnya.
“Nah tapi kalau yang mau beli proteinnya, susunya, mau beli makanan tambahannya, nah itu kita upayakan kalau bisa jadi Bapak asuh ambil anaklah dari kurang lebih 90 itu,” jelasnya.
Kata Trisko, yang pasti Kepala Sekolah oleh pihaknya di wajibkan dan bermurah hati untuk kebaikan agar menjadi Bapak Asuh Stunting di Lubuklinggau.
Trisko menjelaskan kenapa memilih Kepala Sekolah, diakuinya karena Kepala Sekolah punya guru. Sehingga kalau Kepala Sekolah tidak berkemampuan, maka mungkin salah satu gurunya ada yang berkemampuan.
“Ya artinya ambasador nya Kepala Sekolah, tapi dia boleh ajak guru-gurunya untuk berbuat baik kepada sesama,” terangnya.
Karena guru menurut Trisko, pada prinsipnya gampang untuk diajak hal-hal berbuat kebaikan.
“Dalam pandangan saya seperti itu. Dan kita banyak Kepala Sekolah. Kalau Kepala OPD sudah terbagi, nah giliran Kepala Sekolah juga yang kita bagi khususnya Kepala Sekolah SMP dan Kepala Sekolah SD,” pungkasnya.(dhia)